Kapolri Dianggap Menyerang Kebijakan Presiden
MINGGU, 01 AGUSTUS 2010 | 16:46 WIB

Saldi Isra. TEMPO/Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sikap Mabes Polri menanggapi perbedaan di Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dianggap berlebihan. Ahli hukum tata negara dari Universitas Andalas Saldi Isra menilaia, sikap Mabes Polri itu tak ubahnya serangan terbuka kepada Presiden. "Soalnya Satgas adalah lembaga yang dibentuk Presiden untuk mewujudkan agenda pemberantasan mafia hukum. Ketika ada perbedaan, kok, menyerang seperti itu,” kata Saldi di Jakarta, Minggu (1/8).
Saldi mengaku sudah lama menengarai dalam banyak kasus Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri sepertinya tidak enjoy dengan agenda pemberantasan korupsi dan pemberantasan mafia hukum. “Saya sudah mulai menyuarakan ini sejak kriminalisasi Bibit-Chandra. (Kasus Satgas) ini bukti kesekian kali dari ketidakenjoyan itu,” kata dia.
Publik, kata Saldi, juga menunggu sikap Presiden terhadap perpecahan di internal Satgas. “Kalau Presiden tidak melakukan sesuatu berarti akan membuktikan bahwa Presiden itu mendapat dukungan kuat, tapi tidak bisa berbuat banyak diantara kepentingan-kepentingan yang ada,” ujar Saldi.
AMIRULLAH
Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/08/01/brk,20100801-267935,id.html

Publik, kata Saldi, juga menunggu sikap Presiden terhadap perpecahan di internal Satgas. “Kalau Presiden tidak melakukan sesuatu berarti akan membuktikan bahwa Presiden itu mendapat dukungan kuat, tapi tidak bisa berbuat banyak diantara kepentingan-kepentingan yang ada,” ujar Saldi.
AMIRULLAH

